Scroll untuk baca artikel
Example 325x300

BeritaKesehatanSapa Kendal

Kasus Gizi Buruk di Brangsong Mulai Berkurang, Tetapi Prevalensi Stunting Masih Tinggi

37
×

Kasus Gizi Buruk di Brangsong Mulai Berkurang, Tetapi Prevalensi Stunting Masih Tinggi

Sebarkan artikel ini

KENDAL, SAPA Jateng.id– Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari menghadiri acara pemberian pangan berupa beras kepada masyarakat penerima manfaat di Puskesmas Brangsong 1, Kamis (23/10/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah nyata Pemkab Kendal dalam memastikan setiap anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang sejak usia dini.

Dalam sambutannya, Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari menyampaikan bahwa upaya percepatan penurunan stunting terus dilakukan secara kolaboratif antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat.

“Sesuai data, kasus gizi buruk di Brangsong mulai berkurang, tetapi prevalensi stunting masih tinggi. Ini menjadi perhatian bersama agar kita bisa menurunkannya,” kata bupati.

Bupati menegaskan pentingnya perhatian terhadap tumbuh kembang anak, terutama dalam dua tahun pertama kehidupan yang menjadi masa emas pertumbuhan.

“Memang ada anak yang susah makan, tapi bagaimana pun harus dipastikan tetap mendapatkan gizi seimbang,” ujar bupati.

Bupati juga menyampaikan, pemerintah daerah terus berupaya menciptakan lingkungan sehat dan mendukung edukasi gizi keluarga.

“Ini PR kita bersama agar prevalensi stunting turun. Semoga anak-anak yang berat badannya berkurang segera membaik dan tumbuh sehat,” ucap bupati.

Sebagai bentuk komitmen nyata, bupati secara simbolis menyerahkan bantuan pangan berupa beras kepada masyarakat penerima manfaat.

Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran gizi keluarga semakin meningkat dan angka stunting di Kabupaten Kendal dapat terus ditekan.

Menurut data, ada tujuh desa di Kecamatan Brangsong menerima bantuan pangan dari pemerintah. Program ini bertujuan untuk menekan angka stunting serta meningkatkan ketahanan gizi masyarakat di wilayah tersebut.

Dokter Iwan, perwakilan dari Puskesmas Brangsong 1, menjelaskan, bahwa kegiatan pembagian bantuan pangan ini bertujuan untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan gizi, terutama bagi ibu hamil dan balita.

“Bantuan pangan ini untuk mengurangi angka stunting. Kalau kita lihat, di luar negeri seperti Korea, rata-rata tinggi badan masyarakatnya baik karena pola makan dan gizinya seimbang,” ujar Iwan.

Iwan menekankan pentingnya mengatur keseimbangan antara karbohidrat dan protein dalam menu sehari-hari.
“Ibu-ibu kalau punya saudara yang sedang hamil jangan hanya banyak makan nasi, tapi juga perlu menambah protein seperti ikan, telur, atau tempe,” kata Iwan.

Kepala Desa Sidorejo, Kecamatan Brangsong, Edi Kadarisman, mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah melalui program bantuan pangan.
Menurutnya, bantuan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama keluarga yang memiliki balita dan ibu hamil.

Dia menjelaskan, di Desa Sidorejo saat ini terdapat 16 anak stunting, 6 kasus gizi buruk, dan 3 ibu hamil dengan kondisi kekurangan energi kronis (KEK). Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah desa untuk segera diatasi.

“Pemerintah desa sudah berupaya memberikan bantuan pangan tambahan dan pemenuhan gizi. Kami berharap anak-anak di desa kami tumbuh sehat dan cerdas untuk menuju generasi Indonesia emas,” ujarnya.

Dia juga menyampaikan, sinergi antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat menjadi kunci dalam menurunkan angka stunting.
“Program bantuan pangan ini, diharapkan dapat terus berlanjut agar kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia di pedesaan semakin meningkat,”harapnya.(Likwi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *